Senin, 28 Januari 2013

Proposal Penelitian Tindakan Kelas


USULAN PENELITIAN
OPTIMALISASI KARDUS BEKAS SEBAGAI ALAT PERAGA UNTUK PENINGKATAN KOMUNIKASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA
(PTK Pembelajaran Matematika Bagi Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Muhammadiyah 5 Surakarta Tahun 2012/ 2013)
A.                PENDAHULUAN
1.                   Latar Belakang Masalah
Komunikasi dalam pembelajaran Matematika memiliki peranan yang penting untuk mencapai tujuan pembelajaran. Proses komunikasi yang baik dapat membantu siswa dalam membangun pemahamannya tehadap ide atau gagasan ke dalam model matematika sehingga lebih mudah dipahami. Pada saat siswa dituntut untuk berpikir mengenai salah satu sub pokok bahasan matematika dan menyampaikan kepada siswa lain/ guru, baik dalam komunikasi lisan maupun tertulis, hal ini mendorong siswa untuk membuat ide-ide matematika lebih sederhana dan meyakinkan, sehingga lebih mudah dipahami khususnya oleh siswa itu sendiri. Dengan demikian, proses komunikasi matematika akan bermafaat dalam membantu siswa memahami konsep-konsep matematika. Sehingga tujuan pembelajaran matematika yang diinginkan tercapai.
Walaupun kemampuan komunikasi matematika sangat penting dalam proses pembelajaran namun hanya sedikit siswa yang mampu mengomunikasikan ide atau gagasannya. Siswa lebih terbiasa untuk mendapatkan hasil suatu jawaban persoalan matematika dan jarang ditanya asal usul ataupun langkah-langkahnya dalam menyelesaikan persoalan ataupun memperoleh rumus matematika. Sehingga siswa menjadi pasif, kurang terbiasa dan menjadi malu dalam mengomunikasikan ide atau gagasan yang mereka miliki. Tentu saja hal ini menjadi masalah dalam pembelajaran matematika karena kemampuan siswa pun menjadi kurang, dalam hal ini yaitu tidak berkembangnya kemampuan psikomotorik yang dimiliki siswa.
Berdasarkan dengan masalah-masalah tersebut, berdasarkan hasil observasi di SMP Muhammadiyah 5 Surakarta kelas VIII A, peneliti memperoleh hasil pada kondisi awal bahwa siswa yang berani menyampaikan pendapat sebanyak lima siswa (16%), siswa yang sering menulis soal atau jawaban sebanyak sepuluh siswa (32%), siswa yang dapat menggambar untuk memperjelas soal sebanyak delapan siswa (26%), siswa yang mampu menjelaskan konsep-konsep yang berkaitan dengan pemecahan masalah sebanyak tiga siswa (10%) dan siswa yang tuntas dengan nilai mencapai KKM sebanyak 15 siswa (50%). Dari data tersebut dapat disimpulkan kemampuan komunikasi dan hasil belajar matematika siswa kelas VIII A masih rendah.
Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya masalah-masalah tersebut, antara lain yaitu lingkungan. Dalam hal ini, lingkungan keluarga yang paling mempengaruhi perkembangan kemampuan komunikasi siswa. Orang tua yang terlalu sibuk diluar menyebabkan komunikasi dengan anak menjadi kurang sehingga anak tidak terbiasa untuk berkomunikasi dengan baik. Hal ini berpengaruh pada kemampuan komunikasi anak dalam pembelajaran di sekolah, anak menjadi susah untuk mengomunikasikan gagasannya baik secara lisan ataupun tertulis.
Kurangnya kemampuan komunikasi siswa dalam pembelajaran matematika dapat juga disebabkan karena kurangnya media pembelajaran di kelas. Kurangnya media pembelajaran yang menarik, seperti komputer, LCD, maupun alat peraga matematika juga akan berpengaruh terhadap komunikasi siswa dalam pembelajaran matematika. Dalam pembelajaran dikelas, siswa hanya mendengarkan guru mengajar sehingga komunikasi terjadi hanya satu arah yang berakibat siswa menjadi pasif, bosan dan tidak dapat mengapresiasikan pendapatnya dalam bentuk lisan maupun tertulis.
Selama ini, matematika dianggap sebagai salah satu pelajaran yang susah untuk dipahami sehingga keberhasilan siswa dalam pelajaran matematika masih rendah. Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam pelajaran matematika, salah satunya yaitu komunikasi belajar matematika. Dalam kegiatan belajar mengajar, siswa diharapkan dapat berpartispasi aktif dalam mengomunikasikan ide atau gagasannya. Keterlibatan siswa berkomunikasi aktif ini membantu pemahaman konsep siswa menjadi lebih mendalam terhadap materi pembelajaran. Sehingga komunikasi belajar siswa dalam proses pembelajaran sangat diperlukan.
Kurangnya komunikasi belajar matematika juga dialami oleh siswa SMP Muhammadiyah 5 Surakarta. Faktor yang menyebabkan kurangnya komunikasi belajar siswa SMP Muhammadiyah 5 ini adalah suasana pembelajaran yang monoton. Kegiatan belajar mengajar dikelas lebih terfokus pada guru sehingga tidak ada timbal balik dari siswa, siswa kurang diberi kesempatan untuk menyampaikan gagasannya. Akibatnya komunikasi belajar matematika siswa ke guru atau siswa ke siswa lainnya menjadi kurang optimal.
Telah banyak usaha yang dilakukan oleh Guru SMP Muhammadiyah 5 untuk mengatasi permasalahan tersebut, salah satunya yaitu dengan melakukan diskusi kelompok antar siswa di kelas. Namun, pada praktiknya siswa kurang tertarik dengan metode belajar seperti ini dan tidak banyak pula yang mampu mengomunikasikan dengan baik hasil diskusi kelompoknya.
Berdasarkan masalah tersebut, guru hendaknya mampu memilih media pembelajaran agar siswa lebih aktif dn komunikatif sehingga komunikasi belajar siswa dapat berjalan dengan baik. Dari media pembelajaran yang ada, media pembelajaran yang menarik dan hemat biaya yaitu dengan menggunakan alat peraga kardus bekas.
Optimalisasi kardus bekas merupakan salah satu alat peraga yang dapat dibuat siswa maupun guru. Alat peraga dengan menggunakan kardus bekas relatif lebih murah dan mudah pengerjaannya. Optimalisasi kardus bekas dapat digunakan dalam pokok bahasan bangun ruang, sehingga pembelajaran menjadi lebih nyata.
Dengan adanya permasalahan tersebut, maka penulis termotivasi untuk melakukan penelitian tentang optimalisasi kardus bekas sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan komunikasi dan hasil belajar matematika bagi siswa kelas VIII A SMP Muhammadiyah 5 Surakarta.
2.                   Perumusan Masalah
Penelitian difokuskan pada adakah peningkatan komunikasi dan hasil belajar bangun ruang setelah dilakukan pembelajaran dengan optimalisasi kardus bekas.Fokus penelitian kemudian dirinci menjadi dua pertanyaan penelitian.
1.             Adakah peningkatan komunikasi belajar matematika setelah dilakukan optimalisasi kardus bekas sebagai alat peraga bagi siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta tahun ajaran 2012/2013?
2.             Adakah peningkatan hasil belajar matematika setelah dilakukan optimalisasi kardus bekas sebagai alat peraga bagi siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta tahun ajaran 2012/2013 ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar