USULAN PENELITIAN
OPTIMALISASI KARDUS BEKAS SEBAGAI ALAT
PERAGA UNTUK
PENINGKATAN KOMUNIKASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 5
SURAKARTA
(PTK Pembelajaran Matematika Bagi Siswa Kelas VIII
Semester Genap SMP Muhammadiyah 5 Surakarta Tahun 2012/ 2013)
A.
PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang Masalah
Komunikasi
dalam pembelajaran Matematika memiliki peranan yang penting untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Proses komunikasi yang baik dapat membantu siswa dalam membangun
pemahamannya tehadap ide atau gagasan ke dalam model matematika sehingga lebih
mudah dipahami. Pada saat siswa dituntut untuk berpikir mengenai salah satu sub
pokok bahasan matematika dan menyampaikan kepada siswa lain/ guru, baik dalam
komunikasi lisan maupun tertulis, hal ini mendorong siswa untuk membuat ide-ide
matematika lebih sederhana dan meyakinkan, sehingga lebih mudah dipahami
khususnya oleh siswa itu
sendiri. Dengan demikian, proses komunikasi matematika akan bermafaat dalam
membantu siswa memahami konsep-konsep matematika. Sehingga tujuan pembelajaran
matematika yang diinginkan tercapai.
Walaupun
kemampuan komunikasi matematika sangat penting dalam proses pembelajaran namun
hanya sedikit siswa yang mampu mengomunikasikan ide atau gagasannya. Siswa
lebih terbiasa untuk mendapatkan hasil suatu jawaban persoalan matematika dan
jarang ditanya asal usul ataupun langkah-langkahnya dalam menyelesaikan
persoalan ataupun memperoleh rumus
matematika. Sehingga
siswa menjadi pasif, kurang
terbiasa dan menjadi malu dalam mengomunikasikan ide atau gagasan yang mereka miliki. Tentu saja hal ini
menjadi masalah dalam pembelajaran matematika karena kemampuan siswa pun
menjadi kurang, dalam hal ini yaitu tidak
berkembangnya kemampuan psikomotorik yang dimiliki siswa.
Berdasarkan dengan masalah-masalah tersebut,
berdasarkan hasil observasi di SMP Muhammadiyah 5 Surakarta kelas VIII A,
peneliti memperoleh hasil pada kondisi awal bahwa siswa yang berani
menyampaikan pendapat sebanyak lima siswa (16%), siswa yang sering menulis soal
atau jawaban sebanyak sepuluh siswa (32%), siswa yang dapat menggambar untuk
memperjelas soal sebanyak delapan siswa (26%), siswa yang mampu menjelaskan
konsep-konsep yang berkaitan dengan pemecahan masalah sebanyak tiga siswa (10%)
dan siswa yang tuntas dengan nilai mencapai KKM sebanyak 15 siswa (50%). Dari
data tersebut dapat disimpulkan kemampuan komunikasi dan hasil belajar matematika
siswa kelas VIII A masih rendah.
Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya
masalah-masalah tersebut, antara lain yaitu lingkungan. Dalam hal ini,
lingkungan keluarga yang paling mempengaruhi perkembangan kemampuan komunikasi
siswa. Orang tua yang terlalu sibuk diluar menyebabkan komunikasi dengan anak
menjadi kurang sehingga anak tidak terbiasa untuk berkomunikasi dengan baik.
Hal ini berpengaruh pada kemampuan komunikasi anak dalam pembelajaran di
sekolah, anak menjadi susah untuk mengomunikasikan gagasannya baik secara lisan
ataupun tertulis.
Kurangnya kemampuan komunikasi siswa dalam pembelajaran
matematika dapat juga disebabkan karena kurangnya media pembelajaran di kelas.
Kurangnya media pembelajaran yang menarik, seperti komputer, LCD, maupun alat
peraga matematika juga akan berpengaruh terhadap komunikasi siswa dalam
pembelajaran matematika. Dalam pembelajaran dikelas, siswa hanya mendengarkan
guru mengajar sehingga komunikasi terjadi hanya satu arah yang berakibat siswa
menjadi pasif, bosan dan tidak dapat mengapresiasikan pendapatnya dalam bentuk
lisan maupun tertulis.
Selama ini, matematika dianggap sebagai salah satu
pelajaran yang susah untuk dipahami sehingga keberhasilan siswa dalam pelajaran
matematika masih rendah. Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan
siswa dalam pelajaran matematika, salah satunya yaitu komunikasi belajar
matematika. Dalam kegiatan belajar mengajar, siswa diharapkan dapat
berpartispasi aktif dalam mengomunikasikan ide atau gagasannya. Keterlibatan siswa
berkomunikasi aktif ini membantu pemahaman konsep siswa menjadi lebih mendalam
terhadap materi pembelajaran. Sehingga komunikasi belajar siswa dalam proses
pembelajaran sangat diperlukan.
Kurangnya komunikasi belajar matematika juga dialami oleh
siswa SMP Muhammadiyah 5 Surakarta. Faktor yang menyebabkan kurangnya
komunikasi belajar siswa SMP Muhammadiyah 5 ini adalah suasana pembelajaran
yang monoton. Kegiatan belajar mengajar dikelas lebih terfokus pada guru
sehingga tidak ada timbal balik dari siswa, siswa kurang diberi kesempatan
untuk menyampaikan gagasannya. Akibatnya komunikasi belajar matematika siswa ke
guru atau siswa ke siswa lainnya menjadi kurang optimal.
Telah banyak usaha yang dilakukan oleh Guru SMP
Muhammadiyah 5 untuk mengatasi permasalahan tersebut, salah satunya yaitu
dengan melakukan diskusi kelompok antar siswa di kelas. Namun, pada praktiknya
siswa kurang tertarik dengan metode belajar seperti ini dan tidak banyak pula
yang mampu mengomunikasikan dengan baik hasil diskusi kelompoknya.
Berdasarkan masalah tersebut, guru hendaknya mampu
memilih media pembelajaran agar siswa lebih aktif dn komunikatif sehingga
komunikasi belajar siswa dapat berjalan dengan baik. Dari media pembelajaran
yang ada, media pembelajaran yang menarik dan hemat biaya yaitu dengan
menggunakan alat peraga kardus bekas.
Optimalisasi kardus bekas merupakan salah satu alat
peraga yang dapat dibuat siswa maupun guru. Alat peraga dengan menggunakan
kardus bekas relatif lebih murah dan mudah pengerjaannya. Optimalisasi kardus
bekas dapat digunakan dalam pokok bahasan bangun ruang, sehingga pembelajaran
menjadi lebih nyata.
Dengan adanya permasalahan tersebut, maka penulis
termotivasi untuk melakukan penelitian tentang optimalisasi kardus bekas sebagai
salah satu upaya untuk meningkatkan komunikasi dan hasil belajar matematika bagi
siswa kelas VIII A SMP Muhammadiyah 5 Surakarta.
2.
Perumusan
Masalah
Penelitian
difokuskan pada adakah peningkatan komunikasi dan hasil belajar bangun ruang
setelah dilakukan pembelajaran dengan optimalisasi kardus bekas.Fokus
penelitian kemudian dirinci menjadi dua pertanyaan penelitian.
1.
Adakah peningkatan
komunikasi belajar matematika setelah dilakukan optimalisasi kardus bekas sebagai alat peraga bagi
siswa kelas VIII
SMP Muhammadiyah 5 Surakarta tahun ajaran 2012/2013?
2.
Adakah peningkatan
hasil belajar matematika setelah dilakukan optimalisasi kardus bekas sebagai alat peraga
bagi siswa kelas VIII
SMP Muhammadiyah 5 Surakarta tahun ajaran 2012/2013 ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar